Anda Bingung? Saya Apalagi!

Gambar

Judul Buku : Rumah Kopi Singa Tertawa

Penulis : Yusi Avianto Pareanom

Penerbit : Banana Tahun Terbit : 2011

172 halaman

Rate : 4,5 dari 5

Biasanya kalo ditanya orang “Lagi baca apa, Sel? Ceritanya tentang apa?” saya selalu bisa njawab “Oh lagi baca ini *sebutin judul buku* ceritanya tuh tentang *ceritain intisarinya aja* Tapi beda pas saya baca buku ini. Rumah. Kopi. Singa. Tertawa. What the maksud? Judulnya aja udah bikin mikir. Tapi di situ letak menariknya. Pertama, sama sekali gak tau kalo ada penerbit namanya Banana. Kedua, meskipun udah baca ceritanya tetep gak bisa saya pahami. Oke, rumah kopi mungkin bisa berarti kedai kopi. Ada kata tertawa mungkin bisa dibilang kedai kopi yang bisa bikin ketawa, hiburan. Lha terus apa hubungannya sama singa? Aaakkk >,< *garuk-garuk dasar laut*

Sebelum baca lebih lanjut, perlu diketahui bahwa ini adalah kumcer. Terlepas dari judulnya yang terlalu nyastra sehingga membingungkan saya, intinya cerita Rumah Kopi Singa Tertawa itu menceritakan suasana di suatu kedai kopi yang memberitahukan pembaca apa saja sih hal-hal yang biasa diobrolin kalo kit lagi nongkrong di coffee shop. Menurut saya, gak ada yang special dari segi isi cerita. Tapi cara penulis menuliskannya itu yang bikin menarik. Di dalam cerita ini, dibagi lagi menjadi beberapa subbab sesuai dengan nomor meja. Misal ; meja 7, digambarkan ada seorang yang sedang merayu pacarnya. Kemudian, subbab berjudul meja 9, ditulis ada yang sedang reuni dengan teman lamanya. Dan seterusnya. Mayoritas cerpen dalam kumcer ini memiliki twist yang bikin mikir. Jadi, kalo sehari-hari kamu cuma mengasup buku-buku macam teenlit atau komik, bisa jadi agak susah mencerna pesan dan inti dari cerita itu. Jujur, di awal saya pun sempat kesulitan memahami gaya bercerita si penulis.

Sampai akhirnya pelan-pelan saya mencoba beradaptasi dengan gaya penulisannya (yang saya jamin gak banyak orang bisa bikin cerpen kayak gini!) dan saya nobatkan om Yusi Avianto ini sebagai penulis yang jenius. Cerpen ini menghibur. Humor kelas tinggi kalo saya bilang sih. Gak akan ada tawa cekakakan seperti yang terdengar kalo saya baca buku MSB atau novelnya Adhitya Mulya. Humor dalam cerpen ini lebih membuat saya tersungging senyum kecil sambil sesekali bergumam dalam hati “cuk! Keren abis!” atau “anjir! Parah nih buku” (parah! kerennya kebangetan). Seperti yang saya bilang kalo ini cerpen humor kelas tinggi, baiknya sih dibaca saat waktu anda benar-benar senggang. Jangan coba-coba baca sambil mencuri-curi waktu jam kerja di kantor misalnya (ini yang saya lakukan, alhasil saya gagal mendapat esensi kerennya buku ini karena loadnya luaamma).

Satu lagi. Meskipun di atas saya bilang twistnya bikin mikir, ada juga yang endingnya sama sekali biasa aja. Jangan harap kita akan selalu dapet ending yang menampar. Ada beberapa cerita yang justru endingnya antiklimaks. Tapi, mayoritas, ending dalam setiap cerpen ini adalah “something”. Saking sastranya, saya sampai terkagum-kagum gimana caranya penyakit ecek-ecek macam cacar air, bisulan, dan gondongan bisa jadi bahan cerita yang super keren dan gak kampungan. Kalo ibarat koki, mungkin Yusi Avianto ini ibarat masak oncom rasa daging kali yah? Hehehehe.

Gak Cuma ketawa ketiwi aja, di dalam buku ini juga ada cerpen tentang beberapa jenis phobia dan penjelasannya. Aha! Nambah pengetahuan banget pastinya. Ada juga cerita tentang suami kehilangan istri atau istri kehilangan suami dalam cerpen Kabut Permata dan Kabut Suami. Penulis mengajak kita untuk sedikit beromantisme-ria tapi gak picisan. Pun ada cerita dengan latar belakang kehidupan di dunia pewayangan. Intinya sih, saya yang tadinya gak minat karena gak nangkep dengan sisi humornya, akhirnya menutup buku dengan komen “gila ini buku!”.

Biar kata nama penerbitnya Banana (yang mana kita semua pasti jarang banget nemu buku terbitan Banana) tapi penulis ini tuh terlalu bagus untuk jadi penulis yang adem ayem aja. Kurang terekspos aja kalo menurut saya (atau sayanya aja yang kuper?) –__–

Akhir kata, rate 4,5 dari 5!

5 thoughts on “Anda Bingung? Saya Apalagi!

Leave a reply to annisaanggiana Cancel reply